ALIRAN - ALIRAN SASTRA
TUGAS LAPORAN BACAAN PERTEMUAN MINGGU Ke – 11
[ ALIRAN – ALIRAN SASTRA ]
MATA KULIAH PENGANTAR PENGKAJIAAN KESUSASTRAAN
Dosen Pengampu : Dr.Abdurahman,M.pd
Nama : Reni Putri Maiheni
NIM : 21016107
PRODI : PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA & DAERAH
JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DAN DAERAH FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2021
A. PENDAHULUAN
Aliran-aliran dalam kesusastraan memiliki kesamaan dengan aliran dalam kesenian yang lain, misalnya dalam seni lukis, seni drama, bahkan dalam dunia filsafat dan kehidupan sosial. Aliran dalam kesusastraan berhubungan erat dengan pandangan hidup dan kejiwaan pengarang dan penyair, serta biasanya terekspresikan dalam karya-karya mereka. Artinya, kita memasukkan seorang sastrawan atau sastrawati ke dalam aliran tertentu, hendaknya berdasarkan buah cipta mereka.
Dengan demikian, seorang pengarang bisa dimasukkan ke dalam beberapa aliran, karena corak karyanya yang bermacam-macam. Sementara itu, sebuah novel, cerpen, puisi atau teks drama bisa dijadikan beberapa contoh yang menunjukkan bahwa seorang pengarang menganut beberapa aliran. Di Indonesia sebenarnya adanya aliran yang secara sadar diperjuangkan untuk menentang paham atau aliran sebelumnya belum banyak terjadi. Hal ini salah satu di antaranya disebabkan oleh usia sejarah sastra Indonesia yang belum begitu lama.
B. PEMBAHASAN
a. Aliran sastra
Pengertian Aliran Sastra
Aliran sastra berasal dari kata Stroming ( bahasa Belanda ) yang mulai muncul di Indonesia pada zaman pujangga baru. Kata itu bermakna keyakinan yang dianut golongan-golongan pengarang yang sepaham, ditimbulkan karena menentang paham-paham lama.
Aliran sastra pada dasarnya berupaya menggambarkan prinsip (pandangan hidup, politik, dll) yang dianut sastrawan dalam menghasilkan karya sastra. Dengan kata lain, aliran sangat erat hubungannya dengan sikap atau jiwa pengarang dan objek yang dikemukakan dalam karangannya.
1. Aliran Klasik
Aliran klasik merupakan aliran sastra yang paling kuno yang pernah berkembang di Eropa. Aliran ini timbul sesudah lahirnya gerakan kebangkitan ilmu pengetahuan (Baath) yang dimulai pada abad 15 M. Sastra klasik terdiri atas karya-karya tulis berbahasa Yunani dan Latin Kuno yang nyaris punah ditelan masa.
Sejarah Aliran Klasik
Periode kuno dalam sastra Eropa dimulai pada penyair epos Yunani Homerus ( kira-kira 880 SM ) dan berakhir dengan runtuhnya kerajaan Romawi barat pada tahun 476 M. Karya-karya dari zamana itu masih dikenal dengan baik di Eropa. Banyak karya satra Yunani dan Romawi masih dibaca dan dipelajari, sebagian masih dalam bahasa aslinya. Sejarah sastra barat tidak dapat dipahami tanpa pengetahuan sastra kuno. Akan tetapi, untuk menunjukkan karya mana dari zaman kuno itu yang harus kita golongkan sebagai kesusastraan tidaklah mudah.
Hanya sebagian dari teks kuno diturunkan kepada kita, setengahnya melalui manuskrip yang kurang dapat diandalkan. Hanya sebagian dari teks yang masih lestari itu tergolong dalam apa yang kini kita sebut susastra. Diantara teks yang terpelihara misalnyas sajak epos. Bagi Eropa epos, tragedi, komedi dan lirik merupakan daerah pusat sastra
.
Karakteristik Aliran Sastra Klasik
Aliran sastra klasik banyak ditemukan di kawasan eropa dan berbahasa latin. Pada aliran sastra ini bentuk yang sering ditemukan adalah berbentuk epos. Yaitu tulisan berbentuk lirik yang dalam membacanya melibatkan suara supra segmental. Hai ini dikarenakan bentuk lirik pada masa itu ialah nyanyian yang diiringi dengan permainan lyre atau alat musik lainnya. Hal ini didukung dengan keadaan yang pada masa itu aliran ini menekankan decorum atau harmoni sebagai persyaratan kesastraan. Dibuat seperti demikian adalah untuk memudahkan penghafalan.
Pada masa itu timbul masalah yang dibicarakan secara mendalam. Masalah ini mempertanyakan apakah sajak yang baik dihasilkan oleh bakat (natura/ingenium) atau teknik (ars). Hal ini nantinya akan berkembang pada aliran-aliran berikutnya.
Bentuk dari aliran sastra klasik pada masa itu berbentuk puisi mitologis dan kepahlawanan. Hal ini bisa juga dilandasi oleh kepentingan politik yaitu untuk mendekatkan raja dengan para bangsawan. Hal ini juga didukung dengan kenyataan bahwa sastra pada masa itu sering diperdengarkan terutama di kalangan istana raja dan para bangsawan. Karya sastranya seperti sajak, epos dan kemudian roman biasanya dibawakan secara lisan.
Pada masa itu kata sastra (literatur) belum dipakai. Hal ini menyebabkan kesulitan para ahli untuk mengidantifikasa karya sastra serta aliran yang dianut pada masa itu. Karena pada abad berikutnya pengertian sastra di masa klasik ditujukan pada teks-teks abad pertengahan.
Buku poetica membagi karya sastra klasik menjadi 3 gaya, yaitu
:
• Gaya agung, yaitu gaya epos dan tragedi yang sesuai untuk penggambaran dewa, pahlawan dan raja.
• Gaya menengah, cocok untuk misalnya puisi didaktis
• Gaya rendah, untuk puisi dan komedi pedesaan yang menggambarkan orang sederhana dalam bahasa sederhana.
Pada masa renaisans yang kembali tertarik dengan aliran sastra klasik, penulis Yunani dan Romawi dianggap sebagai pengarang yang patut ditiru. Hai ini dikarenakan orang-orang pada masa renaisans beranggapan karya sastra klasik yang diciptakan oleh penulis Yunani dan Romawi berisikan banyak kebajikan.
Aliran Klasisme Perancis telah merumuskan peraturan ketat untuk sastra. Menurut aliran Klasik, sastra harus menggambarkan sesuatu yang wajar dan bersifat keseharian. Namun di negeri lain tidak lah demikian. Teater lebih bebas bentuk dan batasnya.
Contoh Karya Sastra Aliran Klasik dan Sastrawan Aliran Klasik
- “TROY” dari puisi iliad karya homerus
Sinopsis
Troy adalah salah satu mitos yunani terbesar menceritakan perang terbesar yang pernah ada. Perang itu disebabkan oleh seorang wanita, ratu Sparta, Helen. Troya dan sparta sudah lelah berperang. Dua pangeran troya, hector dan paris diutus untuk membawa misi perdamaian ke menealus, raja Sparta.kemudian paris membawa lari istri menealus, helen ke troya. Itu membuat putra mahkota sekaligus prajurit terbaik troya, hector geram. Tapi raja troya, priam justri memberikan perang kepada sparta. Di sisi sparta, menealus meminta bantuan kakanya agamemnon untuk ikut membantu peperangan. Agamemnon adalah raja yang hampir menguasai seluruh wilayah yunani dan dia memiliki rencana sendiri untuk mengambil alih kekuasaan troya.dia terpaksa membutuhkan akal-akalan raja ithaca, odysseus untuk membujuk achilles ksatria paling dibenci agamemnon dan 50 pasukan myrmindonnya ikut berperang.
Achilles berjuang demi keabadian. Thetis mengatakan namanya akan abadi seiring kematiannya di troya. Hector berperang demi negara. Paris berperang demi cinta.
- Odyssey dan Ilias karya homerus bercerita tentang perjalanan pulang odisseus salah seorang pemimpin akhaia.
- Kumpulan sepuluh puisi Eclogues dan puisi pertanian Georgion karya Publius vergilius maro (romawi)
- Cervantes dalam karyanya Don Quijote
- Vitruvius dan Euclide, Aristoteles dan Plato dalam karyanya Poetica
- Thucydides
- Erasmus dalam bukunya Pujian terhadap kegilaan ( 1509 )
- Horatius dengan karyanya Art Poetica ( seni persajakan )
- Henry Fieldding dalam karya sindirannya
- Aeschylus ( Yunani abad ke-5 SM )
- Euripides
- Plautus dan Tarentius penyair komedi romawi
- Sappho dan Catullus karyanya puisi lirik sajak cinta
- Petrarca seorang penyair Italia
- Lope de Vega yang mementaskan Tragicomedia
2. Aliran Romantisme
Romantisme adalah aliran sastra yang mengutamakan perasaan. Sastra romantisme ditandai dengan ciri-ciri : keinginan untuk kembali ke tengah alam, kembali kepada sifat-sifat yang asli, alam yang belum tersentuh dan terjamah tangan-tangan manusia. Istilah ini juga mencakup ciri-ciri adanya : keterpencilan, kesedihan, kemurungan, dan kegelisahan yang hebat. Kecuali itu romantik juga cenderung untuk kembali kepada zaman yang sudah menjadi sejarah, masa lampau yang terkadang melahirkan manusia-manusia besar.
Pengungkapan yang romantis sering dikaitkan dengan percintaan yang asyik dunia muda-mudi yang masih hijau dan belum banyak pengalaman. Tokoh-tokoh dalam fiksi romantik sering digambarkan dengan sangat dikuasai oleh perasaannya dalam merumuskan segala persoalan. Dikisahkan juga tokoh-tokoh yang tak tahan menghadapi hidup yang keras dan kejam. Mereka itu kemudian ada yang lari ke gunung atau tempat terpencil lainnya yang dirasakannya jauh dari kekerasan hidup.
Contoh karya sastra pada Aliran Romantik :
- SITI NURBAYA karya MARAH RUSLI.
- PERTEMUAN JODOH karya ABDUL MUIS.
3. Aliran Realisme
Aliran ini mengutamakan realitas kehidupan. Apa yang diungkapkan para pengarang realis adalah hal-hal yang nyata, yang pernah terjadi, bukan imajinatif belaka. Biografi, otobiografi, album kisah nyata, roman sejarah, bisa kita masukkan ke sini. Sastra realis juga berbeda dengan berita surat kabar atau laporan kejadian, karena ia tidak semata-mata realistik. Sebagai karya sastra, ia pun dihidupkan oleh pijar imajinasi dan plastis bahasa yang memikat.
Contoh karya sastra Aliran realisme ini adalah :
- Novel PADA SEBUAH KAPAL karya N. H. DINI.
- KOTA HARMONI karya IDRUS.
4. Aliran Modernisme
Modernisme merupakan aliran sastra dan budaya pada awal abad XX yang berkisar antara tahun 1910 sampai akhir Perang Dunia II. Aliran ini menolak bentuk dan teknik penyampian aliran sastra periode sebelumnya, dan mempertanyakan kembali nilai-nilai sosial ekonomi masyarakat borjuis.
Contoh : Film Postmodern
5. Aliran Postmodernisme
Pascamodernisme (atau postmodernisme, posmodernisme, post-mo) adalah gerakan abad akhir ke-20 dalam seni, arsitektur, dan kritik, yang melanjutkan modernisme. Termasuk dalam pascamodernisme adalah interpretasi skeptis terhadap budaya, sastra, seni, filsafat, sejarah, ekonomi, arsitektur, fiksi, dan kritik sastra.
6. Aliran Ekspresionisme
Ekspresionisme adalah aliran yang mengutamakan pernyataan jiwa pengarang serta mengekspresikan pandangan seni mereka atau emosi secara kuat. Ekspresionisme tidak pernah merupakan suatu gerakan yang dirancang secara baik. Dapat dikatakan bahwa, ciri utama ekspresionisme yaitu pemberontakan melawan tradisi realisme dalam bidang sastra dan seni, baik dalam hal pokok persoalannya maupun gayanya.
Contoh karya sastra pada aliran ekspresionisme :
-Puisi AKU karya CHAIRIL ANWAR
7. Aliran Simbolisme
Pengungkapan simbolis tidak secara harfiah, melainkan dengan simbol-simbol. Sebuah simbol berarti sesuatu yang bermakna sesuatu yang lain. Bunga mawar sebagai simbol dari kecantikan.
Simbolisme merupakan aliran dalam sastra yang mencoba mengungkapkan ide-ide dan emosi lebih dengan sugesti-sugesti daripada menggunakan ekspresi langsung, melalui objek-objek, kata-kata dan bunyi. Aliran ini merupakan reaksi terhadap realisme dan naturalisme yang hanya berpijak pada kenyataan semata. Sastra simbolik banyak menggunakan simbol atau lambang dalam mengungkapkan pemikiran, emosi, secara samar-samar dan misterius.
Contoh karya sastra Aliran Simbolisme :
- TINJAULAH DUNIA SANA karya MARIA AMIN
8. Aliran Idealisme
Dalam dunia sastra, idealisme berarti aliran yang menggambarkan dunia yang dicita-citakan, dunia yang diangan-angankan, Aliran dalam kesusastraan yang mengungkapkan hal-hal yang ideal, pengarangnya penuh perasaan dan cita-cita. Mereka berpendapat, bahwa sastra punya peran untuk suatu perubahan sosial ke arah yang positif. Sastra bertenden, sebutan untuk karya-karya pengarang idealis. diharapkan mampu mengubah sikap hidup masyarakat atau pembaca dari yang kurang baik menjadi baik, dari yang statis menjadi dinamis, dari yang malas menjadi rajin, dan seterusnya.
Contoh karya sastra Aliran Idealisme :
- CANDI karya SANUSI PANE.
9. Aliran Surealisme
Aliran yang terlalu mengagungkan kebebasan kreatif dan berimajinasi sehingga hasil yang dicapai menjadi antilogika dan antirealitas. Bisa jadi apa yang terungkap itu pada mulanya berangkat dari kenyataan sekitar, tetapi karena desain imajinasinya itu sudah demikian sarat, kuat dan jauh, ia terasa ekstrim dan radikal. Ada semacam keadaan trans (hanyut/kesurupan) di sana, sesuatu yang tidak kita temukan dalam realisme maupun naturalisme
Contoh karya satra pada Aliran Surrealisme :
- ZIARAH karya IWAN SIMATUMPANG.
- RADIO MASYARAKAT karya ROSIHAN ANWAR
10. ALIRAN MISTISME
Aliran mistisme adalah aliran dalam kesusastraan yang mengacu pada pemikiran mistik, yaitu pemikiran yang berdasarkan kepercayaan kepada Zat Tuhan Yang Maha Esa suatu keadaan yang merasa dekat kepada tuhan atau merasa bersatu dengan tuhan dan kebenaran yang paling tinggi. Dengan kata lain mistisme mrupakan aliran yang menggambarkan tentang hubungan manusia dengan tuhan.
Contoh karya sastra Aliran Mistisme adalah :
- Puisi DOA karya LEA CONCERINA
11. ALIRAN NATURALISME
Aliran yang mementingkan pengungkapan secara terus-terang, tanpa mempedulikan baik buruk dan akibat negatif. Pengarang naturalis dengan tenangnya menulis tentang skandal para penguasa atau siapapun, dengan bahasa yang bebas dan tajam. Pornografi, karya mereka jatuh menjadi picisan, bukan tabu bagi mereka. Biasanya, hal ini benar-benar mereka sadari, bahkan mereka pun sempat membanggakan naturalisme ini sebagai gaya mereka.
Contoh karya sastra pada Aliran Naturalisme ini adalah :
- BELENGGU karya ARMYN PANE.
- SURABAYA karya IDRUS
12. ALIRAN NEONATURALISME
Novel Atheis karya Akhdiat Kartamiharja
Rd. Hasan, pegawai gemeente Bandung, adalah seorang pemuda alim yang dididik orang tuanya untuk berpegang kuat pada ajaran agama Islam. Pertemuannya kembali dengan Rusli, teman masa kecilnya yang telah menjadi seorang pejuang dan aktivis politik bawah tanah membawa Hasan kepada pemikiran Atheisme yang bertolak belakang dengan apa yang diajarkan orang tuanya selama ini.
Pergaulan yang rapat dengan Rusli tersebut secara perlahan mulai mengubah pandangan-pandangan hidup Hasan selama ini. Terlebih karena hatinya tertawan oleh Kartini, adik angkat Rusli yang tergolong wanita yang berpemikiran progresif di zamannya sehinga sangat menarik perhatian Hasan. Perubahan pandangan Hasan semakin dalam dan jauh seiring diskusi-diskusinya yang panjang bersama Rusli dan Kartini, ditambah perkenalannya dengan kawan-kawan senior Rusli. Salah satu senior tersebut adalah Anwar, putra bupati namun adalah seorang manusia egois yang hidup hanya untuk dirinya sendiri tanpa memperdulikan orang lain.
Kemunculan Anwar kemudian mulai mengubah hidup Hasan, yang diawali dengan hubungan Hasan dengan orang tuanya. Anwar memprotes keras Hasan yang akan pergi mengaji bersama orang tuanya sebagai seorang munafik dan tidak berpendirian. Hasan yang penuh keragu-raguan kemudian terpancing untuk secara terbuka menceritakan pandangan barunya kepada ayah-ibunya. Kedua orang tua Hasan yang begitu religius mendidik Hasan sejak kecil pun menjadi sangat kecewa dan mengusir Hasan. Kebimbangan hati Hasan tentang hidupnya pun bertambah berat.
Cerita bertambah rumit dengan tindakan Anwar yang membuat rumah tangga Hasan dan Kartini goyah. Anwar adalah seorang mata keranjang yang karena ketertarikannya pada Kartini membuat Hasan cemburu dan menimbulkan pertengkaran hebat antara dia dan Kartini. Pertengkaran ini membuat Kartini memutuskan lari menghindar untuk sesaat demi menunggu redanya amarah Hasan. Namun dalam pelariannya tersebut, Kartini malah hampir menjadi korban nafsu binatang Anwar di sebuah hotel.
Peristiwa tersebut akhirnya diketahui Hasan secara tidak sengaja. Api cemburu dan kemarahan yang meledak membuat Hasan menjadi mata gelap dan hendak membunuh Anwar. Di tengah bunyi gelapnya malam dan sirene tanda bahaya tentara Jepang yang berkumandang, Hasan tetap berlari tanpa perduli. Kempetai pun menembak dan menangkapnya dengan tuduhan mata-mata. Tubuh Hasan yang menderita TBC tidak sanggup menahan siksa polisi pendudukan Jepang tersebut. Di akhir cerita, Hasan akhirnya meninggal dengan membawa keragu-raguannya terhadap Tuhan yang sebelumnya dia percayai.
13. ALIRAN DETERMINISME
Prosa Lirik Pengakuan Pariyem karya Linus Suryadi AG
Prosa lirik “Pengakuan Pariyem” karya Linus Suryadi Agustinus bercerita tentang seorang gadis Jawa berpredikat pembantu rumah tangga yang menceritakan jalan hidupya yang dimulai dari desa kelahirannya di Wonosari Gunung Kidul.
Kehidupan masa kecil Pariyem yang bernama baptis Maria Mandalena dilaluinya dengan bahagia sebagai seorang anak dari pemain seni tradisional ketoprak dan sinden wayang kulit. Iyem kecil sering ikut ibunya pentas dengan duduk manis di belakang panggung ketika ibunya menyinden.
Menginjak usia dewasa Pariyem mencoba peruntungannya dengan menjadi pembantu nDoro Kanjeng Cokro Sentono di nDalem Suryamentaraman Ngayogyakarta. Istri nDoro Kanjeng, Raden Ayu Cahya Wulanningsih biasa dipanggil nDoro Ayu., merupakan sosok yang luwes, halus tutur katanya, teduh pandangannya, serta memiliki jiwa yang mulia. Mereka mempunyai dua orang putra, laki-laki dan perempuan yang laki-laki bernama Raden Bagus Aryo Atmojoyo seorang mahasiswa filsafat di Universitas Gajah Mada dan yang perempuan bernama Raden Ayu Wiwit Setyowati. Layaknya seorang pembantu kehidupan Pariyem dipenuhi dengan pengabdian kepada tuannya yang merupakan keluarga bangsawan ternama di Jawa.
Pariyem merasakan kenyamanan bekerja di kediaman Ndoro kanjeng yang memegang teguh kultur Jawa. Hingga suatu ketika terjalinlah hubungan terlarang antara Pariyem dengan Den Bagus. Sebuah hubungan yang tidak seharusnya dilakukan oleh pasangan yang belum memiliki ikatan suami istri. Pariyem ternyata menikmati peranannya sebagai ‘kekasih gelap’ Den Bagus. Hal ini masuk akal dikarenakan sebelum mengabdi di kediaman nDoro Kanjeng, Pariyem sudah melepaskan mahkota keperawanannya kepada Kliwon mantan pacarnya saat pariyem masih tinggal di desa.
Hasil hubungan terlarang antara Pariyem dan Den Bagus mengakibatkan kehamilan. Ini menjadi polemik dalam keluarga nDoro Kanjeng ketika seluruh keluarga mengetahui kehamilannya tersebut. Sidang keluarga pun digelar untuk menentukan nasib antara Den Bagus, Pariyem, dan janin yang dikandungnya. Keluarga nDoro Kanjeng secara halus meminta Pariyem untuk kembali ke kampung halamannya selama ia mengandung dan segala kebutuhan hidup Pariyem beserta janinnya dipenuhi oleh majikannya.
Waktu pun berjalan, Pariyem telah menjadi seorang ibu dari seorang anak perempuan bernama Endang. Saatnya ia mengabdikan dirinya kembali di kediaman nDoro Kanjeng sedangkan anaknya dirawat oleh keluarganya di Wonosari, Gunung Kidul. Kunjungan Pariyem ke desanya dilakukan sebulan sekali, terkadang sendirian namun tak jarang pula bersama nDoro Ayu dan nDoro Putri. Kehidupan Pariyem berjalan normal, ia menjalani rutinitasnya sebagai pembantu seperti sedia kala.
Dalam menjalankan aktivitas hidupnya, Pariyem yang beragama Katolik kerap kali memberikan pandangan dan idenya tentang dosa dan hakikat agama.
14. ALIRAN PSIKOLOGISME
Drama Bila Malam Bertambah Malam karya Putu Wijaya
Drama Bila Malam Bertambah Malam ini menceritakan seorang janda yang begitu membanggakan kebangsawanannya. Ia hidup di rumah peninggalan suaminya. Gusti Biang adalah janda almarhum I Gusti Rai seorang bangsawan yang dulu sangat dihormati karena dianggap pahlawan kemerdekaan. Gusti Biang hanya tinggal bersama dengan Wayan, seorang lelaki tua yang merupakan kawan seperjuangan I Gusti Ngurah Rai dan Nyoman Niti, seorang gadis desa yang selama kurang lebih 18 tahun tinggal di purinya. Sementara putra semata wayangnya Ratu Ngurah telah lima tahun meninggalkannya karena sedang menuntut ilmu di pulau Jawa.
Sikap Gusti Biang yang masih ingin mempertahankan tatanan lama yang menjerat manusia berdasarkan kasta, membuatnya sombong dan memandang rendah orang lain. Nyoman Niti yang selalu setia melayani Gusti Biang, harus rela menelan pil pahit akibat sikap Gusti Biang yang menginjak-injak harga dirinya. Nyoman Niti sebenarnya ingin meninggalkan puri itu karena ia sudah tidak sanggup menahan radang kemarahan terhadap Gusti Biang. Namun, niatnya selalu urung manakala Wayan yang selalu baik, menghiburnya dan membujuknya untuk bersabar dan tetap setia menjaga Gusti Biang demi cintanya pada Ratu Ngurah. Nyoman Niti tak kuasa lagi menahan emosi yang bertahun-tahun ia pendam manakala Gusti Biang benar-benar menindasnya. Gusti Biang menuduh Nyoman akan meracuninya dengan obat-obatan. Akhirnya Nyoman Niti pun bergegas meninggalkan puri itu. Wayan pun mencoba menahan kepergiannya tapi alangkah terkejutnya Nyoman ketika Gusti Biang membacakan hutang alias biaya yang dikeluarkannya membiayai Nyoman selama kurang lebih 18 tahun. Nyoman tidak menyangka Gusti Biang setega itu padanya hingga akhirnya Nyoman pergi dengan berurai air mata dalam suasana malam yang sunyi. Wayanpun akhirnya juga diusir oleh Gusti Biang setelah bertengkar sengit tentang persoalan Nyoman dan Ratu Ngurah; dan suami Gusti Biang. Setelah kejadian itu, Ratu Ngurah datang dan bertengkar dengan Gusti Biang begitu mengetahui Nyoman telah pergi.
Konflik semakin tajam mengenai persoalan bedil. Ngurah dan Gusti Biang meminta Wayan mengembalikan bedil yang akan dibawanya pergi, karena bedil itu adalah peluru yang bersarang di tubuh Gusti Ngurah. Wayan akhirnya mengungkapkan bahwa dialah yang menembak Gusti Ngurah yang menjadi pengkhianat. Wayan juga mengemukakan kenyataan bahwa dialah ayah kandung Ratu Ngurah. Wayanlah yang selalu memenuhi tugas sebagai suami bagi istri-istri I Gusti Ngurah Ketut Mantri yang berjumlah lima belas karena Gusti Ngurah seorang wandu. Wayan pun menyuruh Ngurah pergi mengejar cintanya yaitu Nyoman Niti. Ia juga mengingatkan cinta yang tak sampai antara dirinya dan Gusti Biang hanya karena perbedaan kasta yang membuat keduanya begitu menderita. Hubungan Ratu Ngurah dan Nyoman akhirnya direstui oleh Gusti Biang.
15. EKSISTENSIALISME
Liaw Yock Fang dalam bukunya “Ikhtisar Kritik Sastra” menyatakan bahwa “Eksistensialisme adalah aliran filsafat yang kemudian menjadi landasan suatu aliran sastra.”
Ajaran yang pokok dari eksistensialisme ialah bahwa manusia adalah apa yang diciptakannya sendiri. Manusia tidak ditakdirkan oleh Tuhan. Jika ia menolak memilih atau membiarkan dirinya dipengaruhi oleh kekuatan luar, itu adalah kesalahannya sendiri. Karena itu, karya sastra eksistensialisme sangat mementingkan perbuatan, termasuk perbuatan kemauan, sebagai unsur-unsur yang menentukan. Unsur-unsur dasar dari manusia seperti irrasionalitas, ketidak sadaran dan kebawahsadaran juga dipentingkan. Kehidupan dipandang sebagai sesuatu yang dinamis, yang terus mengalir sedangkan kehidupan manusia adalah rentetan saat-saat yang berurutan”.
Fuad Hasan dalam bukunya “Berkenalan dengan Eksistensialisme” mencoba memprkenalkan suatu alam pikiran yang dewasa ini dikenal dengan nama eksistensialisme, dengan membutiri pendapat filsuf eksistensialis melalui hasil-hasil karya sastranya. Beberapa pikiran tokoh eksistensialisme itu dikutipkan berikut ini :
Manusia adalah pengambil keputusan dalam eksistensinya. Apapun keputusan yang diambilnya tak pernah ia mantap sempurna (Kiergaard).Manusia akan terus menerus dihadapkan pada pilihan-pilihan (Kiergaard).
Dalam hidup ini yang kuatlah yang akan menang, maka kebajikan utama dalam kehidupan adalah kekuatan, apa yang baik, harus kuat ; sebaliknya segala yang lemah adalah buruk dan salah (Niezseche).
Dalam pergaulan antara manusia maka yang harus ditumbuhkan dalam manusia-manusia agung yaitu manusia yang oleh kekuatan tak bisa mengatasi kumpulan manusia-manusia dalam massa (Nietzseche).
16. FILSAFATISME
Aliran yang mengedapankan hadirnya nilai-nilai filsafati, suatu pemikiran mendalam makna hidup, yang biasanya berangkat dari penghayatan personal. Para pengarang dan penyair yang karya-karyanya kental berkadar filsafat disebut pujangga. Tidak sedikit di antara mereka sekaligus filsuf.
Dari R.A. Kartini, R. Ng. Ronggowarsito, Muhammad Iqbal, Kahlil Gibran, Frans Kafka, Iwan Simatupang, Subagio Sastrowardoyo, Putu Wijaya, Emha Ainun Najib, banyak terlahir sastra filosofis.
Sastra filosofis ada yang berkadar humanis, adapula yang religius. Di sisi lain kita temukan spiritualisme, aliran yang mementingkan nilai-nilai ruhani, kehidupan batiniah, yang menuju kebajikan dan kesempurnaan. Spiritualisme berbeda dengan psikologisme, karena spiritualisme sudah mengacu ke moral luhur, sedang psikologisme membahas kehidupan dari segi jiwanya, lepas dari masalah atau tanpa keharusan penyampaian-penyampaian nilai-nilai dan akhlak mulia.
Sanjak-sanjak ruhani bisa merupakan bagian dari filsafatisme, di samping ia sendiri merupakan perwujudan spiritualisme. Filsafatisme bisa berangkat dari pikiran, bisa pula diilhami wahyu atau mewujudkan renungan hati nurani. Contoh-contoh di bawah ini bisa dimasukkan ke dalam filsafatisme, tetapi juga benar untuk dimasukkan ke dalam spritualisme.
17. ABSURDISME
Aliran dalam kesusastraan yang menonjolkan hal-hal yang di luar jalur logika, satu kehidupan dan bentang peristiwa imajinatif, dari alam bawah sadar, suasan trans. Pengarang aliran ini punya kesan mengada-ada, sengaja menyimpang dari konvensi kehidupan dan pola penulisan, tetapi pada super starnya, nampak kuat kebaruan dan kesegaran kreativitas mereka, bahkan kegeniusan mereka. Umumnya, mereka ini pernah pula sukses sebagai pengarang konvensional, sebagaimana para pelukis abstrak yang sempat meroket dan malang melintang di langit dunia mereka, bukan sunyi dari penciptaan lukisan-lukisan naturalis. Dramawan kontemporer/absurd yang tersohor, misalnya Putu Wijaya, N. Riantiarno dan Arifin C. Noer, juga punya seabrek karya konvensional.
Di langit sastra Indonesia, absurdisme sudah memancar dan mendarah daging pada karya-karya Iwan Simatupang di dasawarsa 60 an, baik dalam dramanya “ Petang di Sebuah Taman “, dan “ RT 0 RW 0 “, cerpen-cerpennya yang terakit dalam “ Tegak Lurus dengan Langit “, maupun dalam empat novel monumentalnya : “ Kering “, “ Merahnya Merah “, “ Ziarah “, “ Koooong “. Ternyata, kehidupan yang serba mungkin dan dirias renda-renda absurditas ini banyak mengilhami lahirnya sastra absurd, sebagai bisa diciptakan oleh penyair Sutarji Calzoum Bachri dalam “O Amuk Kapak“, “ Yudhistira Ardi Noegraha dalam “ Omong Kosong “, dan “ Sajak Sikat Gigi “, serta oleh Ibrahim Sattah dan Sides Sudiarto Ds. dalam sanjak-sanjak mereka, oleh pengarang Budi Darma dalam kumcerpen “ Orang-orang Bloomington” “, oleh Putu Wijaya dalam karya-karya sastranya “ Telegram “, “ Stasiun “, “ Lho “, “ Keok “, “ Sobat “, “ Gres “, di samping drama-dramanya “ Anu “, “ Dag Dig Dug “, “ Aduh “, “ Zat “, oleh Arifin C. Noer dalam “ Kapai-kapai “, “ Mega-mega “, “ Dalam Bayangan Tuhan atawa Interogasi “, oleh N. Riantarno dalam “ Bom Waktu “, “ Opera Kecoak “ dan naskah saduran “ Perempuan-perempuan Parlemen “.
18. MELANKHOLISME
Aliran dengan karya-karya penuh warna muram, sendu, kehidupan yang getir dan tragis, sarat ratapan dan rintihan. Kisah cinta klasik, drama-drama dalam film India, cerita-cerita dengan tema kemiskinan, kemalangan hidup dan penderitaan termasuk melankholisme. “ Di dalam Lembah Kehidupan “, “ Tenggelamnya Kapal Van der Wijk “, “ Di bawah Lindungan Ka’bah “ karya Hamka, “ Buku Harian Seorang Penganggur “ dan cerpen-cerpen serta drama-drama Muhammad Ali, puisi-puisi Amir Hamzah dalam “ Buah Rindu “, kebanyakan sanjak-sanjak Leon Agusta, merupakan sastra melankholik. Lagu-lagu Rinto Harahap, Charles Hutagalung, Benny Panjaitan, A. Riyanto bisa dimasukkan ke sini.
19. IRONISME
Aliran yang mementingkan nada mengejek, kadang terus terang, kadang melalui sindiran-sindiran. Bisa juga, karya itu sebenarnya merupakan kritik tajam terhadap kondisi sosial atau perilaku tokoh tertentu. “ Melaut Benciku “ Amal Hamzah, “ Kisah Sebuah Celana Pendek “ Idrus, beberapa cerpen Hamsad Rangkuti dan “ Sumpah WTS “ dan “ Catatan Harian Seorang Koruptor “ F. Rahardi merupakan contoh ironisme.
20. NIHILISME
Aliran yang mengekspos peristiwa atau pemikiran-pemikiran, bisa saja sampai tingkat filsafat, tanpa landasan moral kemanusiaan, apalagi Keilahian. Cerita-cerita yang ateistik, komunistik, sekuleristik, chauvinistik bisa dimasukkan ke dalam fiksi nihilis. Ada memang, cerita yang menghadirkan paham-paham penafian Tuhan, pemasabodohan agama dan penghalalan segala cara untuk mencapai tujuan, misalnya “ Atheis “ nya Achdiat Kartamihardja, tetapi karena tenden pengarang tidak ke sana sebagai justru terlihat dalam sikap Achdiat yang mengkritik tokoh-tokoh ceritanya itu, maka karangan tersebut tidak bisa digolongkan ke dalam nihilisme.
Karakteristik Karya Sastra Di Tiap-Tiap Angkatan Karya Sastra.
1. Angkatan Sastra Indonesia Lama (Sebelum Tahun 1920)
Angkatan sastra ini lahir sekitar tahun 1500 setelah agama Islam masuk ke Indonesia. Salah satu pujangga yang terkenal ialah Hamzah Fansuri dan Raja Ali Haji yang terkenal dengan “Gurindam Dua Belas”. Ada pun ciri-ciri karya sastra Indonesia lama ini ialah:
bahasa baku yang kaku;
bercerita tentang dewa-dewa/raksasa
cerita tentang kerajaan; dan
mengandung unsur keagamaan yang kuat.
2. Angkatan Balai Pustaka
Angkatan Balai Pustaka berdiri tahun 1917 dengan ditandai berdirinya Balai Pustaka. Para penulis/pengarang dan para ahli bahasa Melayu, didaulat menjadi redaktur dari Balai Pustaka. Novel “Siti Nurbaya” karya Marah Roesli, novel “Azab dan Sengsara” karya Merari Siregar, dan novel Salah Asuhan karya Abdul Muis merupakan salah satu contoh karya sastra Angkatan Balai Pustaka.
Balai Pustaka didirikan tahun 1917. (sumber: korpri.online)
Ada pun ciri karya sastra pada angkatan ini antara lain:
tidak mengandung unsur menentang pemerintah
tidak menyinggung golongan tertentu dalam masyarakat; dan
tidak memihak salah satu agama yang ada.
3. Angkatan Pujangga Baru
Angkatan ini ditandai dengan terbentuknya Majalah Poejangga Baroe. Karya sastra yang ada di angkatan ini antara lain, “Rindu Dendam” karya J.E. Tatengkeng dan “Nyanyi Sunyi”karya Amir Hamzah. Nah, kalau angkatan Pujangga Baru ini memiliki karakteristik umum seperti:
bercorak politik
nasionalis
bertema pendidikan
4. Angkatan 1945
Angkatan 1945 terbentuk pada masa kemerdekaan Indonesia. Salah satu sastrawan yang terkenal ialah Chairil Anwar. Ada beberapa karya dari Chairil Anwar yang sampai saat ini masih sering kita dengar seperti puisi “Aku” dan “Krawang-Bekasi”.
Karakteristik karya sastra dalam angkatan ini ialah:
bentuknya bebas
isinya merupakan realita; dan
cerita tentang merebut kemerdekaan.
5. Angkatan 1950
Angkatan 1950 merupakan angkatan lanjutan dari angkatan 1945. Ada pengembangan karakteristik dari angkatan 1950 seperti:
pusat kegiatan sastra sudah meluas ke seluruh pelosok Indonesia;
nilai keindahan terbentuk atas peleburan antara ilmu dan pengetahuan asing berdasarkan ukuran nasional; dan
kebudayaan daerah lebih banyak dimunculkan untuk mewujudkan sastra nasional Indonesia.
Karya sastra yang ada di angkatan ini antara lain “Balada Orang-orang Tercinta” karya WS. Rendra, “Dua Dunia” karya Nh. Dini, dan “Gadis Pantai” karya Pramoedya Ananta Toer.
6. Angkatan 1966
Angkatan ini muncul saat peralihan dari rezim Orde Lama ke Orde Baru. Beberapa sastrawan yang masuk ke dalam angkatan 1966 antara lain Taufik Ismail dengan karya “Tirani dan Benteng”, Sutardji Calzoum Bachri dengan karya “Amuk”, dan Sapardi Djoko Damono dengan karya “Dukamu Abadi”.
Salah satu sastrawan angkatan 1966, Taufik Ismail. (sumber: kapanlagi.com)
Berhubung angkatan ini muncul di saat peralihan rezim, jadi karakteristik yang dimiliki angkatan ini ialah:
bercorak politis;
beraliran surealistik; dan
banyak menyuarakan kritik sosial.
7. Angkatan 2000
Angkatan ini ditandai dengan perubahan millenium. Kalian pasti tahu dong novel “Laskar Pelangi” karya Andrea Hirata? Nah, itu termasuk angkatan 2000 Squad. Selain itu, novel “Ayat-ayat Cinta” karya Habibburahman El-Shirazy dan “Negeri 5 Menara” karya Anwar Fuadi, juga termasuk karya sastra angkatan 2000.
Ciri-ciri karya satra pada angkatan ini ialah:
bebas memainkan kata-kata dan makna
mengangkat tema-tema dewasa; dan
bersifat kontemporer.
C. Satrawan Pada setiap Aliran Sastra Dunia ( Sastrawan Dunia dan Indonesia )
A. Sastrawan Dunia dan Karya Sastranya
1. Gabriel Garcia Marques (Novel: Kesepian Seratus Tahun)
2. Kurt Vonnegut (Novel: Slaughterhouse Five (1969), Cat's Cradle (1963), dan Breakfast of Champions(1973)
3. Italo Calvino (Novel: Puri Jalan yang Berpotongan)
4. Thomas Pynchon (Novel: The Crying of Lot 49 (1966), Gravity's Rainbow (1973), Vineland (1990), and Mason & Dixon (1997).
Gunther Grass (Die Blechtrommel)
5. Penulis wanita dari Ecriture Feminine Perancis yang terkenal adalah Helene Cixous
6. Fuentes (Novel: Terra Nostra)
7. Antonin Artaud (Penulis drama teater)
8. Gerrit Krol ( puisi: Polaroid (1976) )
9. Willem Brakman (1961 – Een winterreis (novel), 1998 – Ante diluvium (novel)
10. Jacoba Van Velde
11. Salman Rushdie ( Novel : The Satanic Verses (1988) )
12. Tonny Morisson (Novel:Song Solomon)
B. Sastrawan Indonesia dan Sastranya
1. Sutardji Calzoum Bachri (Puisi: Tanah Air Mata)
2. Danarto (Godlob, kumpulan cerpen, 1975 ; Adam Ma'rifat, kumpulan cerpen, 1982 )
3. Remy Sylado (Puisi Mbeling, 2005)
4. Ibrahim Sattah
5. Yudhistira ANM Massardi (Cerpen : Penjarakan Aku dalam Hatimu (1979) ; novel : Arjuna Mencari Cinta (1977)
6. Iwan Simatupang (Novel: Ziarah)
7. Ugoran Prasad (di etalase (novel, 2004), waktu batu (naskah drama, ditulis bersama Andri Nur Latif dan Gunawan Maryanto, 2005)
Tokoh Sastrawan Dunia
Pada abad ke-19, bisa dibilang karya satra dunia yang lahir pada abad itu berkiblat ke sastrawan Eropa. Hal ini ditandai dengan lahirnya beberapa sastrawan dari daratan Benua Biru tersebut. Tapi tak jarang sastrawan pada zaman itu terlahir dari Amerika bahkan Asia. Berikut tokoh-tokoh sastrawan dunia ternama yang sampai saat ini karya-karyanya masih bisa kita nikmati.
1. Victor Hugo
Victor Hugo dilahirkan pada tanggal 26 februari 1802, di Besancon, Prancis dengan nama lengkap Victor Marie Comte Hugo. Meninggal pada usia 83 tahun pada tanggal 22 mei 1885. Hugo merupakan anak dari seorang jendral di zaman Napoleon bernama Joseph Leopold Sigisbert Hugo. Beliau pernah menjadi gubernur Spanyol dan Italia.
Sejak umur 15 tahun Hugo telah menulis puisi. Pada tahun 1817, Hugo mendapat pujian sayembara yang diadakan Akademia Prancis dan tahun 1819 memperoleh hadiah sastra dari Academia des Jeux Floraux de Toulouse.
Karya-karya Hugo sangat fenomenal dan mendominasi seluruh abad 19 hingga menduduki posisi terhormat dalam sastra Prancis. Ia merupakan pemuka aliran romantik baik dalam puisi maupun prosa dengan menerbitkan kumpulan puisi yang bertajuk Odes et Ballades pada tahun 1822. Tahun 1823 ia menerbitkan novel pertamanya yang diberi judul Han d'Islande, sekaligus hadiah pernikahannya dengan Adele Foucher. Selama tujuh belas tahun berkarya sejak penerbitan pertama, Hugo telah menghasilkan sejumlah kumpulan esai, tiga novel dan lima kumpulan puisi.
ADVERTISEMENT
2. Alexander Dumas
Ditahun yang sama dengan Victor Hugo tanah Prancis juga melahirkan seorang sastrawan ternama yaitu Alexander Dumas pada tahun 1802. Bisa dibilang aliran yang dibawa Dumas pun sama dengan Hugo yaitu aliran romantik yang membawanya menekuni novel-novel sejaran dan kisah cinta yang memikan hati hingga karyanya abadi dalam dunia sastra.
Selain itu, Hugo dan Dumas sama-sama terlahir dari seorang ayah yang seorang jendral. Tapi, meski anak seorang jendral Dumas tidak mengenyam pendidikan yang baik karena kesulitan keuangan keluarganya. Pada tahun 1818 ia justru menjadi juru tulis dan terakhir bekerja untuk Duke Orleans yang beberapa tahun kemudian menjadi Raja Louis Philip.
Roman yang sangat terkenal dan sangat luar biasa adalah Tree Mustketeers (1844) yang melambungkan nama Dumas sebagai pengarang dunia. Roman ini mencakup sejarah lebih kurang lima puluh tahun, bermain pada abad ke tujuh belas yang merupakan rangkaian dari Twenty Year After.
ADVERTISEMENT
3. Sir Walter Scott
Sir Walter Scott merupakan pengarang inggris yang paling tersohor di Inggris bahkan Dunia pada abad ke-19. Lahir di Scotlandia 15 agustus 1771 dan meninggal 91tahun kemudian, tepatnya pada tanggal 21 september 1832. Lewat cerita-cerita romantic dan puisi naratif yang diangkat dari kisah-kisah sejarah beliau menghasilkan karya-karyanya dan yang paling popular adalah Waverly dan Ivanhoe.
Melewati masa kecil yang kurang bahagia karena masa itu beliau sering sakit-sakitan dan penderitaan itu harus ditanggung seumur hidup berupa kaki yang tidak sempurna. Tidak sama dengan anak-anak pada usianya yang berjalan normal. Oleh sebab itu, pada awalnya karya-karya dipublikasikan bukan dengan namanya sendiri, sebagai akibat dari rasa rendah diri. Akan tetapi, setalah 1825 karyanya muncul dengan namanya sendiri, demikian pula dengan karya-karya sebelumnya setalah dicetak ulang.
ADVERTISEMENT
4. Emile Zola
Sastrawan ternama yang lahir di Prancis ini merupakan pelopor aliran Naturalisme, corak utama sastra Prancis pada abad ke-17. Sukses pertamanya dimulai dengan melahirkan novel Theresa Requin dan dipuncak karyanya ia melahirkan Germinal yang diikuti karya yang kadangkala dianggap kontroversial, seperti Nana yang dianggap berbau pornografi.
Karyanya yang lain adalah Les Rougon-Macquar, La Fortune des Rougos, Le Ventre de Paris, Les Heritiers Rabourdin, La Conquete de Plassans, Son Excellence Eugene Rougon, L'Assommoir, Renee, La Debacle, Les Trois, Les Quatre Evangiles, dan L’ouragan.
5. Charles Dickens
Terlahir dengan nama lengkap Charles John Huffmen Dickens, di Landport, Inggris, 17 februari 1812 dan kemudian meninggal di Gadshill, Rochester, 9 Juni 1870. Karir sastranya dimulai pada tahun 1833, melalui cerita-cerita pendek dan esai. Esai pertamanya dipublikasikan adlah A Dinner at Poplar Walk, pada desember 1833 di Mounthly Magazine.
ADVERTISEMENT
Hingga kini karya Charles Dickens masih dikenang. Salah satu karya yang terkenal adalah Oliver Twist. Novel ini banyak peminatnya, tak heran sampai sekarang masih beredar dipasaran.
Karya lain dari Charles Dickens adalah Pickwik Papper (1836) yang diselesaikan tahun 1837. Tahun 1838 ia menulis Oliver Twist dan kemudian diteruskan dengan Nicholas Nickleby. Sukses kedua buku ini membuat ia memeruskan dengan karya-karya barunya.
BERDASARKAN KHABAR YANG PERNAH DIRILIS OLEH TIME ADA 10 KARYA SASTRA TERBESAR SEPANJANG MASA, KARYA-KARYA TERSENBUT MASING-MASING DITULIS OLEH PENULIS TERNAMA SEPERTI : LEO TOLSTOY, FLAUBERT GUSTAVO, NABOKOV VLADIMIR, WILLIAM SHAKESPEARE , F.SCOOT FITZGERALD, MARCEL PROUST, ANTON CHEKOV, GEORGE ELLIOT.
Adapun Karya Sastra yang dimaksudkan adalah sebagai termuat dalam Daftar sebagai berikut :
1. ANNA KARENINA OLEH LEO TOLSTOY
2. MADAME BOVARY OLEH FLAUBERT GUSTAVE
3. PERANG DAN PERDAMAIAN OLEH LEO TOLSTOY
4. LOLITA OLEH NABOKOV VLADIMIR
5. PETUALANGAN HUCK BERRY FIN MARK TWIN
6. HAMLET WILLIAM SHAKESPEARE
7. THE GREAT GATSBY OLEH F SCOT FITZGERALD
8. IN SEARCH OF TIME OLEH MARCEL PROUST
9. THE STORY OF ANTON CHEKOV OLEH ANTON CHEKOV
10. MIDLEMARCH OLEH GEORGE ELIOT.
Karya Sastra Klasik Indonesia Yang Wajib Dibaca :
Bumi Manusia ( Pramoedya Ananta Toer)
Orang-Orang Bloomington (Budi Darma)
Robohnya Surau Kami (AA Navis)
Anak Bajang Menggiring Angin (Sindhunata)
Ronggeng Dukuh Paruk (Ahmad Tohari)
C. PENUTUP
Kesimpulan
Aliran sastra merupakan pandangan atau haluan yang mempengaruhi jiwa pengarang dalam membuat suatu karya sastra. Aliran sastra pada dasarnya berupaya menggambarkan prinsip (pandangan hidup, politik, dll) yang dianut sastrawan dalam menghasilkan karya sastra. Dengan kata lain, aliran sangat erat hubungannya dengan sikap atau jiwa pengarang dan objek yang dikemukakan dalam karangannya.
Dalam aliran sastra terdapat beberapa macam diantaranya :
Romantisme, Ekspresionisme, Simbolisme, Idealisme, Surrealisme, Mistisme, Realisme, Naturalisme, Dll.
Aliran sastra merupakan pandangan atau haluan yang mempengaruhi jiwa pengarang dalam membuat suatu karya sastra. Dalam aliran sastra terdapat beberapa macam diantaranya:
Realisme,Surrealisme, Absurdisme, Psikologisme, AliranRomantik, Eksistensialisme, Filsafatisme, Ekspresionisme, Impresianisme, Melankolisme, Ironisme, Nihilisme, Naturalisme, Determinisme, Simbolisme, Idealisme, Heroisme, Religiusisme, Transendentalisme, Komedialisme, dan Mistisme.
Aliran romantisme mempengaruhi sedikit banyak isi dan makna dari setiap karangan yang tercipta, baik secara keseluruhan atau dari inti-intinya saja.
DAFTAR PUSTAKA & REFERENSI
http://sianaktunggal.blogspot.com/2012/09/aliran-sastra-klasik.html?m=1
Luxemburg, Jan van dkk.1987 Tentang Sastra. Diterjemahkan oleh Akhadiati Ikhram, dari buku Over Literatuur . Muiderberg : Dick Couintinho.
http://id.m.wikipedia.org/wiki/perang_troya
http://id.m.wikipedia/org-wiki//virgilius
https://literart09-wordpress-com.cdn.ampproject.org/v/s/literart09.wordpress.com/2013/01/19/lutfi-ali-ramdani-1209503104/amp/?amp_js_v=a6&_gsa=1&usqp=mq331AQKKAFQArABIIACAw%3D%3D#aoh=16355712891943&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&_tf=Dari%20%251%24s&share=https%3A%2F%2Fliterart09.wordpress.com%2F2013%2F01%2F19%2Flutfi-ali-ramdani-1209503104%2F
Marsudi, Demas dkk. 2009. Bahasa dan Sastra Indonesia 3 untuk Sekolah Menengah Atas dan Madrasah Aliyah Kelas XII Program Studi IPA-IPS. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional
https://www.mjbrigaseli.com/2014/03/contoh-aliran-aliran-sastra.html?m=1
http://andrinovansyah.blogspot.com/2017/03/makalah-aliran-sastra.html?m=1
http://subehanabrizick.blogspot.co.id/2013/11/makalah-aliran-aliran-dalam-sastra.html
http://seri-bahasa-indonesia.blogspot.co.id/2014/02/aliran-aliran-sastra.html
https://www-ruangguru-com.cdn.ampproject.org/v/s/www.ruangguru.com/blog/karakteristik-karya-sastra-indonesia-tiap-angkatan?amp_js_v=a6&_gsa=1&hs_amp=true&usqp=mq331AQKKAFQArABIIACAw%3D%3D#aoh=16355206863606&csi=1&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&_tf=Dari%20%251%24s&share=https%3A%2F%2Fwww.ruangguru.com%2Fblog%2Fkarakteristik-karya-sastra-indonesia-tiap-angkatan
http://pba-ext-1a.blogspot.com/2016/12/aliran-aliran-dalam-sastra.html?m=1