HAKEKAT SASTRA

TUGAS LAPORAN BACAAN PERTEMUAN MINGGU Ke – 1

[ HAKIKAT SASTRA ]

MATA KULIAH PENGANTAR PENGKAJIAAN KESUSASTRAAN

Dosen Pengampu : Dr.Abdurahman,M.pd

 

 

Nama : Reni Putri Maiheni

NIM : 21016107

PRODI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DAN DAERAH JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DAN DAERAH FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2021


 A.PENDAHULUAN

        Berdasarkan Silabus yang telah diberikan oleh Dosen Pengampu Mata Kuliah Pengantar Pengkajian Kesusastraan yakni  Bapak Dr.Abdurahman,M.pd serta amanat berupa tugas yang telah  Disampaikan. Materi yang dibahas pada blog ini adalah materi minggu pertama pada sistem perkuliahan. Materi mengenai, apa itu sastra, mengapa suatu teks disebut teks sastra, dan bagaimana karakteristik teks sastra.

Oleh sebab itu semoga tulisan  ini mampu memberikan Penjelasan kepada kita baik pembaca ataupun penulis sendiri dalam mengenal sastra dan juga diharapkan dapat menggugah kembali kesadaran kita untuk menempatkan pengajaran sastra terutama sastra Indonesia sejajar dengan mata pelajaran lainnya.

 

B.PEMBAHASAN

HAKEKAT SASTRA

Sastra berasal dari bahasa sansakerta shastra yang artinya adalah "tulisan yang mengandung intruksi" atau "pedoman". Dari makna asalnya dulu, sastra meliputi segala bentuk dan macam tulisan yang ditulis oleh manusia, seperti catatan ilmu pengetahuan, kitab - kitab suci, surat - surat, undang - undang, dan sebagainya. Sastra dalam arti khusus yang digunakan dalam konteks kebudayaan, adalah ekspresi gagasan dan perasaan manusia. Jadi, pengertian sastra sebagai hasil budaya dapat diartikan sebagai bentuk upaya manusia untuk mengungkapkan gagasannya melalui bahasa yang lahir dari perasaan dan pemikirannya.

Dalam bahasa Indonesia dikenal istilah “kesusastraan”. Kata kesusastraan merupakan bentuk dari konfiks ke-an dan susastra. Menurut Teeuw (1988: 23) kata susastra berasal dari bentuk su + sastra. Kata sastra dapat diartikan sebagai alat untuk mengajar, buku petunjuk, buku instruksi, atau pengajaran. Awalan su- pada kata susastra berarti “baik, indah” sehingga susastra berarti alat untuk mengajar, buku petunjuk, buku instruksi, atau pengajaran yang baik dan indah. Kata susastra merupakan ciptaan Jawa atau Melayu karena kata susastra tidak terdapat dalam bahasa Sansekerta dan Jawa Kuno. 

Konfiks ke-an dalam bahasa Indonesia menunjukkan pada “kumpulan” atau “hal yang berhubungan dengan”. Secara etimologis istilah kesusastraan dapat diartikan sebagai kumpulan atau hal yang berhubungan dengan alat untuk mengajar, buku petunjuk, buku instruksi atau pengajaran, yang baik dan indah. Bagian “baik dan indah” dalam pengertian kesusastraan menunjuk pada isi yang disampaikan (hal-hal yang baik; menyarankan pada hal yang baik) maupun menunjuk pada alat untuk menyampaikan, yaitu bahasa (sesuatu disampaikan dengan bahasa yang indah). 

Banyak batasan mengenai definisi sastra, antara lain:

1.      Sastra adalah seni

2.      Sastra adalah ungkapan spontan dari perasaan yang mendalam

3.      Sastra adalah ekspresi pikiran dalam bahasa, sedang yang dimaksud dengan pikiran adalah pandangan, ide-ide, perasaan, pemikiran, dan semua kegiatan mental manusia

4.      Sastra adalah inspirasi kehidupan yang dimaterikan (diwujudkan) dalam sebuah bentuk keindahan

5.      Sastra adalah semua buku yang memuat perasaan kemanusiaan yang mendalam dan kekuatan moral dengan sentuhan kesucian kebebasan pandangan dan bentuk yang mempesona. 

 

B.     DEFINISI SASTRA MENURUT PARA AHLI

1.      Sumarno dan Saini

Sastra adalah ungkapan pribadi manusia  berupa pengalaman, pemikiran, perasaan, gagasan, semangat, keyakinan dalam suatu bentuk gambaran konkret yang membangkitkan pesona dengan alat – alat bahasa.

2.      Mursal Esten

Sastra atau kesusastraan adalah pengungkapan dari fakta artistik dan imajinatif sebagai manifestasi kehidupan manusia (dan masyarakat) melalui bahasa sebagai medium dan mempunyai efek yang positif terhadap kehidupan manusia (kemanusiaan).

3.      Ahmad Badrun

Kesusastraan adalah kegiatan seni yang menggunakan bahasa dan garis simbol – simbol lain sebagai alat yang bersifat imajinatif.

4.      Semi

Sastra adalah suatu bentuk dan hasil pekerjaan seni kreatif yang objeknya adalah manusia dan kehidupannya menggunakan bahasa sebagai mediumnya.

5.      Panuti Sudjiman

Sastra adalah karya lisan atau tulisan yang memiliki berbagai ciri keunggulan seperti keorisinalan, keartistikan, keindahan dalam isi dan ungkapannya.

6.      Sumardjo dan Sumaini

Definisi sastra yaitu :

a.       Sastra adalah seni bahasa

b.      Sastra adalah ungkapan spontan dari perasaan yang mendalam

c.       Sastra adalah ekspresi pikiran dalam bahasa

d.      Sastra adalah inspirasi kehidupan yang dimaterikan dalam sebuah bentuk keindahan

e.       Sastra adalah semua buku yang memuat perasaan kemanusiaan yang benar dan kebenaran moral dengan sentuhan kesucian, keluasan pandangan dan bentuk yang mempesona.

7.      Suyitno

Sastra adalah sesuatu yang imajinatif, fiktif dan inventif juga harus melayani misi – misi yang dapat dipertanggungjawabkan.

8.      Tarigan

Sastra merupakan objek bagi pengarang dalam mengungkapkan gejolak emosinya, misalnya perasaan sedih, kecewa, senang, dan lain sebagainya.

9.      Damono

Sastra menampilkan gambaran kehidupan dan gambaran kehidupan itu sendiri adalah suatu kenyataan sosial.

 

 

1.Apa itu Sastra ?

 

Sastra merupakan kata serapan dari bahasa Sanskerta yaitu shaastra, yang berarti "teks yang mengandung instruksi" atau "pedoman". Shaastra berasal dari kata dasar śās- atau shaas- yang berarti mengarahkan, mengajar, memberi petunjuk atau instruksi, dan tra yang berarti alat atau sarana.

Karya sastra merupakan kreativitas seseorang terhadap ide, pikiran, dan

perasaan yang dimilikinya. Karya sastra merupakan hasil imajinasi manusia yang

mengambil kehidupan manusia sebagai sumber inspirasinya. Karya sastra tidak

mungkin lahir dari kekosongan budaya. Menurut Ratna (2005:312), hakikat karya

sastra adalah rekaan atau yang lebih sering disebut imajinasi. Imajinasi dalam

karya sastra adalah imajinasi yang berdasarkan kenyataan. Imajinasi tersebut juga

diimajinasikan oleh orang lain. Meskipun pada hakikatnya karya sastra adalah

rekaan, karya sastra dikonstruksi atas dasar kenyataan.

Bahasa sastra mempunyai karakteristik yang berbeda dengan bahasa

ilmiah atau bahasa sehari-hari. Bahasa sastra penuh dengan ambiguitas dan

homonim, serta memiliki kategori-kategori yang tak beraturan dan tak rasional

seperti gender. Bahasa sastra juga penuh dengan asosiasi, mengacu pada

ungkapan atau karya yang diciptakan sebelumnya. Sarana-sarana bahasa

dimanfaatkan secara lebih sistematis dan dengan sengaja dalam karya sastra.

Pengarang mempunyai kebebasan berbahasa dalam menuangkan idenya dalam

karya sastra (Wellek dan Warren, 1993:15).

Walaupun karya sastra merupakan hasil imajinasi, karya sastra sangat

bermanfaat bagi kehidupan. Karya sastra dapat memberi kesadaran kepada

pembaca tentang kebenaran-kebenaran hidup, walaupun dilukiskan dalam bentuk fiksi. Karya sastra dapat memberikan kegembiraan dan kepuasan batin. Karya

sastra juga dapat dijadikan sebagai pengalaman untuk berkarya karena siapa pun

bisa menuangkan isi hati dan pikiran dalam sebuah tulisan yang bernilai seni.

Sastra tidak hanya sebagai hiburan, tetapi sastra juga merupakan suatu kebutuhan.

batin yang harus dipenuhi. Melalui sastra, manusia dapat belajar kehidupan.

 

 

2. Mengapa suatu teks disebut Teks Sastra ?


Suatu teks disebut teks sastra bila sekelompok pembaca, termasuk pmbaca peneliti, menilai karya itu sebagai hasil sastra. Ada pendapat yang mengatakan bahwa unsure foregrounding, yakni menekankan teks itu sendiri sebagai ciri khas sastra dan isi atau fungsi referensial, diikut sertakan. Isinya harus pantas dibaca, menarik, bersifat baik secara moral; atau khas, bersifat sastra konvensional. Teks sastra adalah teks-teks yang disusun dengan tujuan artistik dengan menggunakan bahasa. Bahasa yang digunakan terdiri atas bahasa lisan dan bahasa tulis. Oleh karena itu, ada sastra lisan dan ada pula sastra tulis.

 

3. karakteristik teks sastra.

Sastra memiliki tafsiran mimesis artinya sastra yang diciptakan harus mencerminkan kenyataan atau dapat dikatakan sastra itu karya seni yang lahir berdasarkan pemikiran, pengalaman pribadi, semangat dan keyakinan dalam diri manusia lalu diapresiasikan melalui tulisan yang melalui makna bahasa yang  indah. Sastra harus memiliki manfaat. Artinya dalam menciptakan sastra, sastra tersebut harus memiliki manfaat bagi parap penikmatnya Suatu sastra akan memiliki kesan tersendiri apabila memiliki manfaat.

Adanya unsur fiksionalitas dalam sastra. Unsur fiksionalitas adalah cerminan kenyataan. Artinya karya sastra yang tidak dibuat-buat, karena karya sasta yang lahir dari sebuah kenyataan mengandung nilai seni yang tinggi, memiliki makna  dari  kehidupan  yang  nyata.

Beberapa karakteristik Teks Sastra :

·        Bahasanya indah atau tertata dengan baik.

·        Isinya menggambarkan manusia dengan berbagai persoalannya.

·        Gaya penyajian nyamenarik sehingga berkesan di hati pembacanya.

·        Bersifat rekaan/hasil olah imajinasi pengarang.

·        Memiliki kebenaran yang relatif.

·        Bahasa bersifat konotatif.

·        Tidak memiliki sistematika yang baku.

·        Sasarannya emosi (perasaan) pembaca.

·        Contoh : cerpen, novel dan drama.

·        Biasanya memiliki amanat (pesan moral) tertentu.

 

 

C. Penutup

Dalam penyusunan Laporan Bacaan ini penulis menyadari bahwa Laporan Bacaan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca. Penulis dengan kerendahan hati akan menerima kritikan dan saran yang bersifat membangun. Akhir kata penulis berharap semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca sekalian. Terima kasih.

 

Daftar referensi

http://eprints.ums.ac.id/13511/2/3._BAB_I.pdf

Pendahuluan

maya4j4.blogspot.com

slideshare a Scribd company

i-and-friend.blogspot.com


 

 

 

 

 

 

Postingan Populer